CARA KERJA SISTEM STARTER
Prinsip Kerja Motor Starter
Bekerjanya suatu motor starter mempunyai banyak persamaan
dengan generator DC, tetapi dalam arah yang sebaliknya. Motor starter mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik (tenaga putar), sedangkan generator DC
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dalam kenyataannya, motor DC
akan menghasilkan tenaga listrik jika diputar secara mekanik, dan generator DC
dapat berputar (berfungsi) seperti motor.
Motor bisa berputar jika diberi aliran arus berdasarkan
prinsip berikut ini:
· Pada saat arus mengalir melewati
konduktor (penghantar) A dan B yang berada diantara kutub magnet, maka
penghantar A dan B akan menerima gaya dorong berdasarkan garis gaya magnet yang
timbul dengan arah seperti pada gambar dibawah ini. Hubungan antara arah arus,
arah garis gaya magnet, dan arah gaya dorong pada penghantar merujuk pada
aturan/kaidah tangan kiri Fleming.
· Arah arus yang masuk kebalikan dengan
arah yang keluar sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga saling berlawanan.
Oleh karena itu penghantar akan berputar saat arus tersebut mengalir. Untuk
membuat penghantar tetap berputar maka digunakan komutator dan sikat (brush).
Komponen utama motor starter terdiri atas; armature coil (kumparan
jangkar), komutator, field coils (kumparan medan), dan sikatsikat (brushes).
· Berdasarkan kaidah tangan kiri Fleming
di atas, prinsip kerja dari komponen-komponen utama motor starter adalah
sebagai berikut lihat gambar di bawah: Armature dan field coil dihubungkan
dengan baterai secara seri melalui sikat-sikat dan komutator. Urutan aliran
arusnya yaitu dari baterai, relay starter, field coil, sikat positif,
komutator, armature, sikat negatif dan selanjutnya ke massa.
Pada saat arus listrik mengalir, pole
core bersama-sama field coil akan terbangkit medan magnet. Armature yang juga
dialiri arus listrik akan timbul garis gaya magnet sesuai tanda putaran panah
pada gambar diatas.
Sesuai dengan kaidah tanan kiri
Fleming, armature coil sebelah kiri akan terdorong ke atas dan yang sebelah
kanannya akan terdorong ke bawah. Dalam hal ini armature coil berfungsi sebagai
kopel atau gaya puntir, sehingga armature akan berputar. Jumlah kumparan di
dalam armature coil banyak, sehingga gaya putar yang ditimbulkan armature coil
bekerja saling menyusul. Akibatnya putaran armature akan menjadi teratur.
Cara Kerja Sistem Starter
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa secara umum sistem
starter listrik terdiri dari baterai, sekring (fuse), kunci kontak (ignition
switch), saklar/tombol starter (starter switch), relay starter, dan motor starter.
Arus yang besar (sekitar 40 ampere) akan mengalir ke motor
starter saat dihidupkan. Untuk mengalirkan arus besar tersebut, diperlukan
kabel yang tebal (besar) langsung dari baterai menuju motor tanpa lewat starter
switch agar kontaknya tidak meleleh ketika ditekan. Oleh karena itu, dalam
rangkaian sistem starter dilengkapi relay starter atau solenoid
switch.
Cara Kerja Sistem Starter Dengan Starter Relay Sederhana
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sistem starter
dengan relay starter sederhana banyak digunakan bahwa sepeda motor berukuran
kecil (sepeda motor dengan mesin yang berkapasitas 200 cc ke bawah). Sepeda
motor jenis ini banyak dijumpai di kalangan masyarakat yang banyak digunakan
sebagai alat transportasi keluarga.
Gambar di bawah ini adalah contoh rangkaian sistem starter
dengan relay starter sederhana yang digunakan pada salah satu tipe sepeda motor
Honda.
Pada gambar tersebut sistem starternya telah dilengkapi
dengan sistem pengaman. Penjelesan tentang sistem pengaman akan dibahas lebih
detil pada bagian 5 (inovasi sistem starter).
Adapun cara
kerjanya adalah sebagai berikut
- Pada saat starter switch (tombol starter) ditekan, arus dari baterai akan mengalir ke kumparan relay starter melalui ignition switch (kunci kontak) terus ke massa. Dalam hal ini arus akan sampai ke massa jika posisi kopling sedang ditekan atau posisi gigi transmisi posisi netral (saklar kopling atau saklar neutral menghubungkan arus dari kumparan relay starter ke massa).
- Bagi sepeda motor dengan sistem starter yang tidak dilengkapi dengan sistem pengaman, maka aliran arusnya dari tombol starter --------- ke kumparan relay starter ---------- ke massa.
- Arus yang dialirkan ke kumparan relay ini cukup kecil sehingga tidak akan membuat kontak pada tombol starter kelebihan beban. Setelah arus sampai ke massa, pada kumparan relay starter terjadi kemagnetan.
- Hal ini akan menyebabkan plat kontak pada relay starter tertarik (menutup).
- sehingga arus yang besar langsung dari baterai mengalir menuju motor starter.
- Selanjutnya motor starter tersebut akan berputar untuk menghidupkan mesin sesuai prinsip kerja motor starter yang telah dijelaskan sebelumnya
0 Comments